Wednesday 15 December 2010

Belajar sabar dan Ikhlas


Kata orang, ilmu yang paling susah di dunia ini adalah ilmu ikhlas. Ya, belajar ikhlas. Ikhlas. Jika kita terus berpikir tentang target kehidupan, yang sering terjadi adalah rasa tak sabar, mau melakukan apa pun untuk mendapatkan semua yang kita impikan, dan bernafsu ingin cepat-cepat meraihnya. Lalu, ketika suatu cobaan menghampiri, kita marah kepada diri sendiri. Menghukum diri sendiri . Bahkan marah kepada Tuhan dan menganggap tuhan tidak adil.

Biarkanlah waktu mengajarimu keikhlasan yang sesungguhnya. Yaitu ketika kita melihat di sekitar kita. Begitu banyak kesedihan dan kesakitan yang dirasakan orang-orang yang tidak seberuntung kita. Yang tak bisa makan tiap hari, yang tak punya tempat berteduh, yang tak punya pekerjaan yang layak, etc
Dari semua cobaan hidup yang aku alami, sampai saat ini aku merasa masih beruntung, aku yakin cobaan demi cobaan ini adalah ujian supaya kita belajar untuk lebih bersyukur “ Tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar kemampuan manusia.”

Ikhlas pada semua ketentuan Tuhan tak akan membuat cita-cita kita tak tergapai. Hanya sedikit tertunda untuk saat yang lebih indah. Aku ingat,dulu betapa berat perjuangan aku untuk memperoleh keturunan, aku harus melewati tahap demi tahap yang sangat sulit dan menemui beberapa kali kegagalan sehingga aku hampir putus asa. Mengingat umur yang sudah tidak muda lagi sehingga pada saat itu aku terkesan ngoyo . Berbagai pengobatan aku jalani, Jakarta, Malaka dan S’pore yang semua proses tersebut sangatlah melelahkan Semua pengobatan aku jalani, baik secara medis maupun pengobatan alternatif.Yang tentunya membutuhkan biaya yang sangat besar . Syukurlah , pada saat itu aku diberi kemurahan rezeki sehingga semua proses terapi bisa aku jalani dan akhirnya berhasil..Thanks God

Cerita tentang seorang teman :
Sebutlah namanya Lina, aku mengenalnya sebagai tetangga kos sampai akhirnya ketika kami membeli rumah pun berbarengan dan bertetangga. Mereka adalah pasangan yang serasi dan mempunyai pendidikan serta karier bagus, terakhir sang istri menjabat sebagai direktur disalah satu lembaga pendidikan di Batam.

Saya masih ingat ketika ditempat kos dulu ketika saya berulang tahun, pagi pagi sekali mereka mengetuk kamar saya hanya sekedar ingin mengucapkan selamat Ulang Tahun sambil membawa kueh dan secarik kertas yang isinya “ selamat Ulang Tahun, God Bless u”.. Saya kaget dan terharu dengan perhatian mereka, entah dari mana mereka tahu bahwa hari itu saya berulang tahun.

Saat ini Lina adalah seorang ibu dengan dua anak lelaki yang masih kecil . semenjak saya pindah rumah dan serta masing masing sibuk dengan keluarga dan rutinitas pekerjaan ,komunikasi diantara kami terputus.
Mereka dikaruniai dua orang anak lelaki yang sangat Hyperaktif dan cendrung nakal , Menurut informasi ,tetangga sekitar rumah merasa takut bergaul dengan mereka, alhasil mereka sekeluarga jarang keluar rumah.
Sang suami pernah bercerita, untuk merubah kelakuan anaknya yang Hyperaktif tersebut mereka sudah pernah membawa mereka ke Psikiater anak yang ternyata Psikiater angkat tangan. Intinya “ Tidak bisa dirubah”. Salah satu cara untuk untuk merubahnya adalah memisahkan salah satu diantara mereka. Tetapi itupun sulit, pernah katanya ketika satu hari karena ada keperluan, salah seorang dari anak dititipkan kepada Family, tetapi karena kenakalannya, anak tersebut malah dipukul, sehingga mereka kapok menitipkan anak mereka ke orang lain.

Belum lagi masalah anak terselesaikan, tak ada angin tak ada hujan dan tak ada badai, tiga bulan yang lalu tepatnya sebelum lebaran,saya mendapat kabar yang cukup mengejutkan, sebuah kanker payudara stadium 3 merangkul lina.Dia sudah mencoba berbagai pengobatan secara medis, tetapi tidak berhasil, Saat ini dia berada di Jakarta untuk melakukan pengobatan secara alternative.
Terakhir sebulan yang lalu Lina pulang ke Batam menjenguk anak dan suaminya, sudah sangat kurus badannya. Dokter sudah mematoknya nggak bisa sembuh dan umurnya sudah tidak lama lagi.

Serta masih banyak lagi cerita cobaan demi cobaan yang dialami orang orang disekeliling aku yang bisa aku ambil hikmahnya, dan aku masih bisa bersyukur bahwa “ cobaan yang aku terima saat ini belumlah apa apa jika dibandingkan dengan cobaan yang mereka alami “

Sabar, sabar, ikhlas dan ikhlas. Kunci keindahan dalam hidup, dan kecantikan hati.
Tuhanlah yang Maha Mendesain hidup kita. Tidakkah kita berpikir bahwa dia punya rencana yang lebih besar?

Lalu lihatlah ke dalam dirimu. Tidakah kau temukan bahwa hidupmu jauh lebih indah?
Sepuluh tanda-tanda orang ikhlas:
1. Tidak mencari popularitas
2. Tidak menonjolkan diri.
3. Tidak rindu pujian
4. Tidak terkecoh pujian,
5. Tidak silau dan cinta jabatan,
6. Tidak diperbudak Imbalan dan balas budi,
7. Tidak mudah kecewa, tidak fanatik golongan,
8. Ringan, lahab dan Nikmat dalam Beramal,
9. Tidak egois , selalu mementingkan kepentingan bersama
10. Tidak Membeda-bedakan dalam pergaulan.


Jika saja kita bisa sedikit lebih ikhlas dalam menjalani hidup ini, sungguh akan menjadi ‘tiket’ menuju perilaku ikhlas. Sesuatu yang mungkin sangat akrab dengan keseharian kita.

Sumber (blog dewifebsuri)