Wednesday 8 April 2015

Bontang Kuala

Bontang Kuala merupakan perkampungan yang masyarakatnya berdomisili atau membangun rumah didasar air laut. Sarana jalan umum, jalan gang, atau jalan yang menghubungkan rumah satu dengan yang lainnya adalah jembatan yang terbuat dari kayu ulin/ besi. Jembatan ini kondisinya mampu dilewati oleh kendaraan roda dua atau roda empat. Mayoritas penduduk Bontang Kuala bermata pencaharian sebagai nelayan tradisional, selain itu ada pula yang berusaha sebagai pedagang, pengrajin tradisional, selain itu ada pula yang berusaha sebagai pedagang, pengrajin rumah tangga (home industry), swasta, buruh/ tukang bangunan dan pegawai negeri. Menurut riwayat sejarah desa tersebut merupakan perkampungan pertama yang ditemukan oleh Aji Pao kerabat Sultan dan kerajaan Kutai Kartanegara, dari sinilah cikal bakal berdirinya Kota Bontang yang saat ini yang sedang pesat-pesatnya membangun.
Bontang Kuala merupakan daerah wisata laut yang sangat menawan yang ramai dikunjungi wisatawan,  baik wisatawan dalam maupun luar negeri. Sore hari adalah waktu yang sangat tepat apabila anda ingin menikmati suasana pemandangan laut dengan bersantai sambil menikmati hidangan khas daerah ini. Terdapat pusat wisata kuliner yang terdiri dari restoran dan kafe dengan menu aneka masakan dan minuman khas seperti ikan bakar, kepiting, udang, cumi-cumi, pisang gapit, jajanan khas Bontang Kuala serta Sambal Gami. Restoran dan kafe berada di atas air dan mempunyai ciri khas masing-masing, contohnya terdapat kafe yang berbentuk kapal laut yang berada di atas air yang sangat menarik untuk dikunjungi. Di Bontang Kuala para pengunjung dimanjakan dengan pemandangan alam terbuka dan similir angin dari arah laut serta dapat menikmati keindahan sunset.
Bontang Kuala juga merupakan kawasan yang memberikan keseimbangan antara manusia dan keseimbangan alam seperti vegetasi hutan mangrove. Pada kawasan wisata ini anda akan disuguhkan pemandangan vegetasi mangrove sepanjang koridor jalan menuju permukiman nelayan Bontang Kuala serta di daerah pesisir pun keberadaan hutan mangrove dan permukiman penduduk berdampingan dalam pelestarian ekosistem dan keindahan kawasan pesisir Bontang Kuala. Pada setiap akhir tahun terdapat perayaan tradisi pesta laut yang menampilkan  beragam atraksi seni tari, budaya, olahraga air serta ritual budaya setempat. Selain itu Bontang Kuala merupakan sentra produksi terasi serta rumput laut dan ikan-ikan laut. Sehingga penduduk sekitar menjual hasil laut produksi mereka dengan menjual oleh-oleh khas Bontang Kuala seperti ikan kering berbagai jenis, terasi, udang kering, manisan, rumput laut dll.

LOKASI
Kota Bontang, Kalimantan Timur
- See more at: http://www.pariwisatakaltim.com/informasi/bontang-kuala#sthash.OBZ0W4MG.dpuf

Pulau Beras Basah

Pulau Beras Basah, Bontang Kaltim

Pulau Beras Basah di Kota Bontang,  Bumi Etam, Kalimantan Timur .
Pulau Beras Basah terletak sekitar 40 menit perjalanan laut. Dengan menyewa kapal nelayan, untuk menikmati pesona bahari yang ditawarkan pulau yang memiliki pantai pasir putih itu.
Kapal bertolak dari sebuah dermaga kayu di kawasan Bontang Kuala, Bontang.

air laut yang sangat jernih. dari atas kapal, dapat melihat hijau nya tumbuhan laut di dasar nya. Bahkan sesekali ikan kecil terlihat samar-samar di bawah sana. Sementara, pulau-pulau tak berpenghuni juga ramai terlihat. Pulau-pulau kecil itu hanya dipenuhi pohon bakau yang rimbun. juga ditemukan beberapa perkampungan di atas air laut. Sekumpulan rumah itu sama sekali tak terhubung dengan daratan. dan sebuah mercusuar menjulang tinggi seakan-akan menyambut kedatangan para pengunjung. .

Terdapat sebuah pondokan sederhana di tengah-tengah pulau. Bangunan dari kayu tersebut, cukup luas untuk sekedar menaruh barang bawaan dan sebagai tempat untuk istirahat. Pohon-pohon rimbun di sekitarnya terlihat kokoh meski lokasi nya berada di atas pulau berpasir.

suasana pantai dan laut lepas. .



Rute :
Pesawat dari berbagai kota dengan tujuan Balikpapan sangat ramai. Dari Balikpapan menuju Bontang bisa memilih jalur bis dengan lama perjalanan sekitar 5 jam. Tarif bis AC, hanya Rp 85 ribu. Salah satu nya adalah PO Samarinda Lestari. Jika dari Samarinda, perjalanan hanya sekitar 2 jam saja. Dengan biaya bis hanya sebesar Rp 20 ribu. Tiba di Bontang, anda bisa menyewa kapal di sekitar Bontang Kuala dan Tanjung Laut. Tarif sewa kapal bervariasi, antara Rp 300 hingga 400 ribu. Bisa menampung 10 penumpang sekaligus. Di Pulau Beras Basah tak ditemui penginapan dan warung makan, maka sebaiknya anda tidak menginap dan membawa perbekalan berupa makanan. Solusi nya anda bisa menginap di kota Bontang.

Pasar Tanjung Limau


Bontang. Jika anda masyarakat Bontang yang gemar makan ikan, pasti sudah tidak asing lagi dengan pasar ikan Tanjung Limau. Pasar yang terletak dikelurahan Gunung Elai Bontang Utara ini, memang sedikit berbeda dengan pasar lain yang ada di Kota Bontang.
Karena mayoritas pedagang menjual beragam jenis ikan laut mulai dari tongkol, bawis, kakap, ketamba, kerapu, dan beragam jenis seafood lainnya. Sehingga bisa dikatakan pasar ikan Tanjung Limau merupakan surganya para pecinta seafood dari beragam jenis.
Harga yang di tawarkan cukup terjangkau dan bervariasi dengan kualitas yang masih segar. Menurut sejumlah pedagang, maksimal ikan yang dijual disimpan selama 2 hari hingga akhirnya di jemur menjadi ikan kering untuk kemudian kembali dijual.
“kami hanya simpan paling lama 2 hari, kalu nggak laku ya dijemur jadi ikan kering. Baru dijual lagi,” jelas Farida salah seorang penjual ikan pasar Tanjung Limau.
Kelebihan lainnya yang ditawarkan di pasar ikan ini, keseluruhan pedagang juga melakukan pelayanan membersihkan ikan, yang pasti tidak di sediakan di pasar lain dikota Bontang.
“yang beli ikan dan minta dibersihkan,langsung kami bersihkan dan potong, jadi dirumah nggak repot,” tambah Farida.
Meski begitu, walau keberadaan pasar ini tersohor ke seluruh penjuru Kota Bontang, tidak serta merta membuat para pedagangnya banjir keuntungan. Tingginya persaingan antar terkadang membuat sebagaian pedagang kesulitan menawarkan jenis ikan yang dijual.
“ agak susah laku kalau ikannya nggak berkualitas, pedagang semalin banyak dan persaingan semakin tinggi,” terang Fatma, salah satu pedagang lainnya di Pasar Tanjung Limau.
Walau tingkat konsumerisme masyarakat Bontang akan ikan laut menjadi lahan yang menjanjikan bagi para pelaku usaha, namun terbatasnya lahan dan kondisi pasar, menurut pedagang masih menjadi pekerjaan rumah Pemerintah guna lebih menumbuhkan geliat perekonomian dipasar ikan Tanjung Limau.
“semoga pak Wali bisa bangun pasar ikan permanen disini,” celoteh salah satu pedagang lainnya.
Jl. MulawarmanBontangKalimantan Timur, Indonesia

Pasar Telihan


Pasar Rawa Indah


Pasar tradisional identik sebagai tempat yang becek, banyak sampah, lalat, dan semrawut. Bila terus dibiarkan, tentu bisa menjadi sumber penyakit. Tapi siapa sangka, Pasar Rawa Indah di Jalan KS Tubun, Kelurahan Tanjung Laut, Kecamatan Bontang Selatan, jadi percontohan di Indonesia.
Itu terjadi medio 2009 lalu, di masa kejayaan pasar terbesar di Kota Taman ini saat go nasional. Ihwalnya berasal dari Kementerian Kesehatan yang saat itu dipimpin Endang Rahayu Sedyaningsih.
Bontang masuk dalam deretan 10 percontohan pasar sehat terbaik di Indonesia. Selain Bontang --yang mewakili Kaltim -- provinsi lain adalah Payakumbuh (Sumatera Barat), Metro (Lampung), Cibubur (Jakarta Timur), Sragen (Jawa Tengah), Pekalongan (Jawa Tengah), Gunung Kidul (Yogyakarta), Malang (Jawa Timur),
Gianyar (Bali), dan Mataram (NTB).
Dalam survei Kementerian Perdagangan (2010-2011), ada 9.559 pasar tradisional di Tanah Air. Sementara dari survei Kementerian Dalam Negeri (2010), ada 7.886 pasar desa. Namun dari sekian banyak, 95 persen bangunannya sudah tidak layak karena sudah berumur lebih dari 25 tahun.
Kondisi pasar juga sering tidak sehat dengan sistem pembuangan yang tidak baik, tak ada zoning, drainase yang tidak baik, kebersihan yang buruk, akhirnya dapat membuat pasar menjadi sumber dari berbagai penyakit.
Untuk itu, Kementerian Kesehatan sejak tahun 2009 menyelenggarakan pasar sehat sebagai salah satu strategi dalam Implementation of National Strategic for Preventing Avian Influenza (INSPAI) bekerjasama dengan WHO dengan dana Uni Eropa. (jm13)